Urutan pra sampai pasca nikah adat batak kepada anggota kerabat, yang terdiri dari : Kerabat marga ibu (hula-hula) Kerabat marga ayah (dongan tubu) Daerah ini di tempati oleh anak tertua yang sudah berkeluarga, karena zaman dahulu belum ada rumah yang di ongkos (kontrak) makanya anak tertua yang belum memiliki rumah menempati jabu
Sebagaimana di ketahui alokasi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang di kelola oleh PU Bina Marga kabupaten Musi Rawas nilainya mencapai lebih dari Rp. 400 Miliar, jumlah yang sangat fantastis. dan sebagai Perguruan Tinggi Swasta dibidang Pariwisata tertua di Jakarta, hendaknya seluruh jajaran STP Tri sakti tidak terlena, namun
Manurungadalah salah satu marga tertua, merupakan generasi keenam dari leluhur etnis Batak yaitu Raja Batak. Kalau dicermati silsilah marga-marga lain, sebagian besar sudah pecah pada generasi keempat. Salah satu marga yang lahir dari rahim boru Manurung adalah *Tambunan*. Leluhur marga ini bahkan terlahir di kampung halaman Manurung di
Fast Money. Budaya Batak dalam Film Ngeri-Ngeri Sedap YOGYAKARTA - Suku batak terkenal dengan istilah marga atau penamaan silsilah keluarga. Terdapat banyak marga di suku batak yang tersebar di daerah Sumatera Utara, hingga ke seluruh wilayah di Indonesia. Namun manakah marga batak tertua?Mengetahui marga batak tertua penting untuk mempelajari sejarah suku dan budaya di nusantara. Untuk mengenalinya kita pelru membaca sejarah asal usulnya. Marga Sinaga adalah salah satu marga tertua di dalam suku dari marga Batak Sinaga masih terus beregenereasi hingga sekarang. Anda mungkn pernah mengenal orang dengan sematan marga sinaga’ di namanya, baik itu mereka di industri hiburan, pemerintahan, maupun masyarat bagaimanakah sejarah atau asal usul Marga Sinaga sebagai marga Batak tertua?Sejarah Marga Batak TertuaMarga Sinaga, marga tertua dalam suku Batak Toba, berasal dari Desa Urat, Pulau Samosir. Apabila ditarik dari garis leluhurnya, marga Sinaga bermula dari keturunan si Raja Batak generasi Batak ini kemudian mempunyai keturunan atau anak yaitu Guru Tateabulan. Setelah itu Guru Tateabulan menghasilkan keturunan Tuan Sariburaja. Lalu Tua Sariburaja menghasilkan keturunan Raja Lontung. Raja Lontung adalah ayah dari Lontung mempunyai sembilan anak. Dari sembilan anak tersebut, 2 anak perempuan yaitu, Siboru Amak Pandan dan Siboru Panggabean. 7 anak laki-laki, yaitu Toga Sinaga, Tuan Situmorang, Toga Pandiangan, Toga Nainggolan, Toga Simatupang, Toga Aritonang, Toga buku Sekelumit Mengenai Masyarakat Batak Toba dan Kebudayaan, Tambunan penulisnya, menuliskan keturunan Raja Lontung kebanyakan tinggal di Samosir. Mereka menyebar tinggal di Tanah Sinaga dan Marga SitumorangAntropolog Richard Sinaga mencatat dalam buku Silsilah Marga-Marga Batak, ada yang mengatakan Marga Situmorang adalah keturuna Raja Lontung yang sulung. Lalu Marga Sinaga lahir di urutan kedua. Namun menurut kisan yang dituturkan turun-temurun justru sebaliknya, Sinaga sebagai anak pertama dan Situmorang sebagai yang memiliki keturunan 3 anak laki-laki, yaitu Raja Bonor, Raja Ratus, dan Raja Uruk. Kemudian mereka masing-masing memiliki keturunan tiga anak laki-laki. Budayawan Sitor Situmorang, dalam buku Toba Na Sae Sejarah Lembaga Sosial Politik Abad XIII-XX, menuliskan adanya Marga Situmorang dan Marga Sinaga pada masa Singamangaraja mencatat, keduanya sama-sama keturunan Lontung, namun mempunyai perselisihan dalam beberapa bagian di pemerintahan. Sinaga dan Situmorang memainkan peran kultural dan politik yang berbeda.“Dari silsilah diketahui bahwa relasi antara kedua marga kakak-beradik dalam lingkungan Lontung itu ditandai persaingan intern, yaitu perebutan hegemoni dalam organisasi parbaringin agama batak di semua bius Lontung,” tulis juga mengungkapkan dalam tulisannya, bahwa marga Situmorang dan Marga Sinaga sering bersaing dalam perebutan jabatan sebagai Pandita Bolon pendeta utama. Pandita Balon merupakan orang yang memimpin organisasi parbaringin dalam bius paguyuban meliputi wilayah tertentu mereka. BACA JUGA Eksistensi Marga Sinaga hingga SekarangKeturunan dari Toga Sinaga masih eksis hingga sekarang. Rasa kekeluargaan dan solidaritas Marga Sinaga sangat terjaga baik. Semua keturunannya masih tetap dalam satu marga, yaitu Marga Sinaga. Berbeda dengan marga keenam saudaranya yang berkembang menjadi beberapa dari Toga Sinaga membuat perhimpunan dalam satu ikatan yang bernama “Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boruna PPTSB”. Himpunan ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia, di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, hingga PPTSB juga mendirikan tugu Toga Sinaga pada 1966 di Desa Urat, Samosir. Tugu tersebut diresmikan pada Juni asal-usul dari Marga Batak tertua. Sejarah lahirnya marga tertua di suku Batak, Marga Sinaga, sangatlah panjang, dan komples berkaitan dengan kultural dan terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan berita terupdate nasional dan internasional untuk anda.
urutan marga parna dari yang tertua